RESUME HIKAYAT SANG BOMA



Boma atau Sitija yang tak lain nama kecil si Boma adalah anak dari Dewi Pertiwi. Dewi Pertiwi mempercayakan kepada pendeta untuk mengasuh Sitija. Dewi Pertiwi pada saat itu sedang dalam keadaan galau karena ia tidak tahu siapa gerangan ayahanda dari anaknya itu. Dewi Pertiwi masih menjadi istri Kresna kala Bathara Guru memerintahkannya menikahi Bomantara untuk mencegah peperangan yang lebih besar di kahyangan.
                Sitija beranjak menjadi dewasa. Ia datang kepada Prabu Kresna di Kerajaan Dwarawati. Prabu Kresna menjanjikan keabsahan Sitija menjadi anaknya dengan syarat Bomantara, harus dibunuh.

                Peperangan antara Sitija dan Prabu Bomantara terjadi. Di tengah kemelut itu, Dewi Pertiwi datang. Prabu Bomantara menangkap firasat apakah Sitija adalah anaknya. Dalam kelengahannya itu, Sitija berhasil membunuh Prabu Bomantara.
                Sukma Prabu Bomantara menyusup dalamdiri Sitija untuk memimpin Trajutrisna, kerajaan yang berhasil direbut anak Dewi Pertiwi itu. Sejak saat itulah Sitija bergelar Bomarakasura atau Boma. Kemudian Boma menikahi Dewi Hagnyanawati, putri dari salah satu jajahan Trajutrusna.
                Tapi masalah belum selesai. Sebuah wilayah kecil bernama Tunggarana, perbatasan antara Trajutrisna dengan Pringgandani milik Gathotkaca, menjadi rebutan. Perang antara Boma dan Gathotkaca tak terhindarkan. Boma menang, tapi Kresna ikut campur. Bakti Boma terhadap Kresna sebagai ayahandanyalah yang meluruhkan kemenangan itu. Boma akhirnya menyerahkan Tunggarana pada Gathotkaca.
                Boma sangat terpukul. Ini adalah usahanya yang kesekian kali mengabdikan diri untuk kejayaan ayahnya. Selalu saja Gathotkaca berada di belakang kegagalan Boma.
                Ketika ia kembali ke istana, didapatinya Dewi Hagnyawati istrinya sedang berasyik mesradengan Samba, anak Prabu Kresna. Pukulan telak menghujam Boma. Ia menjadi gelap mata dan sangat murka. Boma menyiksa Samba, merobek-robek tubuhnya hingga tewas mengenaskan.
                Kematian Samba menyulut murka Prabu Kresna. Dan ia yakin bahwa Boma bukanlah anak kandungnya. Pertempuran antar Prabu Kresna dan Boma tak dapat dihindarkan. Namun Boma tak mudah ditaklukkan. Taka da senjata sakti yang mampu mematikannya. Senjata cakra milik Kresnapun tak mampu membunuh Boma karena restu Dewi Pertiwi masih menyertainya.
                Akhirnya, Dewi Pertiwi harus memasrahkan kematian Boma. Dan atas kerelaan Dewi Pertiwi, akhirnya Boma terbunuh, di tangan ayahnya sendiri, Prabu Kresna..
 

0 komentar:


Kaskus

Emoticon


:iloveindonesia

:kiss

:maho


:najis

:nosara

:marah


:berduka


:malu:

:ngakak

:repost:

:repost2:


:sup2:

:cendolbig

:batabig

:recsel



:takut

:ngacir2:

:shakehand2:

:bingung


:cekpm

:cd

:hammer

:peluk



:toast

:hoax:

:cystg

:dp


:selamat

:thumbup

:2thumbup

:angel


:matabelo


:mewek:

:request

:babyboy:


:babyboy1:

:babymaho

:babyboy2:

:babygirl


:sorry


:kr:

:travel

:nohope


:kimpoi

:ngacir:

:ultah

:salahkamar


:rate5

:cool


:bola



Posting Komentar